Laman

Jumat, 21 Juni 2013

Bagaimana caranya kita diuji oleh sang pencipta

Seorang manager yang saat itu berada di lantai lima ingin memanggil karyawan yang sedang bekerja di bawah, Setelah sang manager berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaannya dan bisingnya alat bangunan.
Sang manager terus berusaha agar si karyawan mau menoleh ke atas, dilemparnya Rp. 10.000- yang jatuh tepat di sebelah si karyawan.
Si karyawan hanya memungut Rp 10.000 tsb dan melanjutkan pekerjaannya.
Sang manager akhirnya melemparkan Rp 100.000 dan berharap si karyawan mau menengadah "sebentar saja" ke atas.
Akan tetapi si karyawan hanya lompat kegirangan karena menemukan Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.

Pada akhirnya sang manager melemparkan tutup pulpen yang tepat mengenai kepala si karyawan Merasa kesakitan akhirnya si karyawan baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang manager.

Metafora diatas sering kali terjadi pada kehidupan kita, kia sebagai mahkluk yang penuh kekhilafan sering kali melupakan nikmat Allah, lupa bersyukur, dll. Allah selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi "dunia" kita. Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur kpd NYA Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu dari mana rejeki itu datang Bahkan kita selalu bilang kita lagi "HOKI!" Yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur dengan rejeki milik Allah. Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batu kecil" yg kita sebut musibah! agar kita mau menoleh kepada-NYA. Sungguh Allah sangat mencintai kita, marilah kita selalu ingat untuk menoleh kepada NYA sebelum Allah melemparkan batu kecil.

Semoga kisah diatas memberikan kita manfaat dan lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan... Amin


"Mohon maaf bila Terdapat kesalahan"

Sumber