Allah memerintahkan Nabi-Nya dan juga orang-orang yang beriman untuk menjaga pandangan dan kemaluan mereka. Dia uga memberitahukan kepada mereka bahwa Dia senantiasa pengetahui dan memperhatikan segala yang mereka kerjakan.
"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. " (Q.S.al-mukmin: 19)
Pada mulanya, titah tersebut tertuju pada pandangan. Lalu, Dia perintahkan hamba-Nya untuk menjaga pandangan sebelum menjaga kemaluannya karena semua yang terjadi itu bermula dari pandangan mata, laksana api besar bermula dari lilitan kecil.
Jadi, pada awalnya dimulai dari pandangan kemudian terlintas dalam pikiran lalu menjadi langkah dan selanjutnya terjadi dosa ataupun kesalahan. Maka dari itu, dikatakan bahwa barang siapa yang mampu menjaga pandangan, pikiran, ucapan, dan tindakan, berarti ia telah menjaga agamanya.
Sebaiknya, seorang hamba harus menjadi penjaga pintu bagi dirinya sendiri dalam empat hal tersebut dan hendaknya ia juga bersungguh-sungguh mengawasi tapal batasnya karena dari sanalah musuh dapat memasuki dirinya kemudian berusaha menguasai semua wilayahnya serta melakukan penghancuran besar-besaran.
"Mohon maaf bila ada kesalahan"
Sumber