Pada jaman dahulu hukuman mati adalah hal yang biasa. Bahkan terkadang untuk sebuah pelanggaran sepele hukum mati adalah akibatnya. Beruntung kini kita telah hidup di jaman yang jauh lebih modern. Meskipun hukuman ini masih banyak diterapkan di berbagai negara, tetapi intentitas menghukum mati lebih didasarkan pada kejahatan yang benar-benar kelas kakap.
Di Indonesia sendiri masih memberlakukan metode tersebut. Terakhir negara ini menghukum mati Amrozi cs yang menjadi tersangka teror Bom Bali tahun 2005 silam. Sekawanan teroris ini mati ditembak. Beberapa penembak mengarahkan sasaran tepat di dada kiri target. Akan tetapi hanya satu senjata yang berisi peluru dan tak seorang penembak pun yang tahu senapan mana yang terisi peluru.
Masih banyak metode-metode lain yang digunakan untuk menghukum mati seseorang. Diantaranya telah ditinggalkan dan masih ada juga yang tetap digunakan hingga sekarang. Penasaran dengan beberapa eksekusi di belahan dunia? Simak ulasan berikut!
1. Guillotine
Guillotine, Sepertinya metode eksekusi yang satu ini adalah yang paling populer di kalangan masyarakat. Model hukuman ini biasa digunakan oleh para pesulap dalam beraksi. Para pesulap selalu berhasil melepaskan diri dari jeratan kayu yang melingkari lehernya. Walhasil kepala mereka aman dan tidak terpenggal.
Eksekusi ini pertama kali diperkenalkan di negara Prancis. Lebih tepatnya pada saat revolusi Prancis sedang berlangsung.
2. Snake Pit
Snake Pit, Terkadang melihat seekor ular di kebun binatang saja sudah ngeri, bagaimana jika kemudian harus mati dihabisi oleh ribuan ular. Hal yang sangat naas. Namun mati di tengah para ular adalah salah satu metode hukuman mati. Ini adalah metode paling tua yang digunakan. Caranya pun cukup mudah. Hanya membutuhkan sebuah lubang dan ribuan ular. Lalu cemplungkan saja tersangka ke dalamnya. Ular-ular algojo siap untuk menyantapnya.
3. The Spanish Tickler
The Spanish Tickler, Alat ini digunakan untuk merobek kulit korban. Senjata yang terlihat seperti cakar unggas ini bisa merobek apa pun, termasuk otot dan tulang. Korban diikat telanjang, kadang-kadang di depan umum, dan kemudian para penyiksa mulai menyiksa mereka. Biasanya dimulai dari tungkai ke dalam, leher dan wajah selalu disimpan untuk terakhir.
4. Necklacing
Necklacing, Melihat alat dasar untuk melakukan eksekusi ini memang tidak terlalu menyeramkan. Alat dasarnya hanyalah sebuah ban. Eits, tunggu dulu. Setelah tau cara pakai alat ini dipastikan bulu kudukmu juga merinding. Necklacing terdiri dari karet ban, diisi dengan bensin. Setelah itu ban dipaksa muat di sekitar dada dan lengan terdakwa. Langkah selanjutnya adalah dibakar. Pada dasarnya Necklacing menyebabkan tubuh akan meleleh karena terbakar. Hukuman ini umum dipraktikkan di Afrika Selatan.
5. The Five Pains
The Five Pains, Metode eksekusi ini adalah mutilasi. Terdakwa akan dipotong satu persatu bagian tubuhnya. Dimulai dengan hidung korban yang dipotong, lalu satu tangan dan satu kaki. Akhirnya, korban dikebiri dan terbelah dua di pinggang. Metode hukuman ini ditemukan oleh Li Si, seorang perdana menteri Cina. Namun akhirnya dia mati dengan cara yang telah ditemukannya.
6. Crucifixion
Crucifixion, Ini juga salah satu metode yang paling banyak dikenal. Orang Indonesia menyebutnya dengan salib. Yesus Kristus mati dengan cara tersebut. Eksekusi ini adalah sebagai pengabdian Yesus terhadap umatnya. Penyaliban dilakukan dengan cara memaku tangan dan kaki pada sebuah kayu. Kemudian kayu tersebut ditaruh berdiri. Korban kemudian dibiarkan menggantung di sana sampai mati. Proses kematian tersebut biasanya sampai berhari hari.